Mikrobiota Usus: Ketidakseimbangan dan Peran di Berbagai Penyakit
Setiap tubuh manusia memiliki puluhan triliun sel mikroba. Sebuah pendapat mengatakan bahwa sel manusia hanya berjumlah 43% dalam tubuh karena sisanya adalah mikrobiota. Jika kita telaah, sebenarnya tubuh kita dihuni lebih banyak oleh mikrobiota dibanding sel kita sendiri.
Mikrobiota yang terdiri dari bakteri, jamur, parasit, dan virus, menghuni semua permukaan tubuh manusia, tetapi sejumlah besar mikroba hidup di saluran pencernaan/usus. Mikrobiota usus manusia membawa sekitar 150 kali lebih banyak gen dibandingkan dengan seluruh genom manusia. Berbagai proses biologis termasuk penyakit melibatkan mikrobiota di dalamnya.
Jika digambarkan, sistem pencernaan merupakan pabrik yang memproduksi nutrisi, sedangkan mikrobiota usus merupakan pekerja yang bertugas mengubah makanan menjadi nutrisi bagi tubuh. Selain itu, mikrobiota usus juga berfungsi dalam metabolisme, sistem imun, dan bahkan kesehatan mental.
Meskipun ada mikroba baik di dalam usus, tetapi ada juga yang berbahaya dan mereka akan menyebabkan infeksi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga keseimbangan mikrobiota usus agar terhindari dari berbagai masalah kesehatan.
Keseimbangan Mikrobiota Usus dalam Tubuh
Keragaman pola makan akan mempengaruhi variasi dan jumlah gut mikrobiota seseorang. Selain itu, genetik, penggunaan antibiotik, lingkungan dan gaya hidup juga menjadi faktor bagaimana mikrobiota berkembang biak dalam tubuh. Berikut hal-hal yang dapat diperhatikan dalam menjaga keseimbangan gut mikrobiota:
Pola Makan Cukup dan Bervariasi
Utamakan konsumsi makanan alami yang diproses sederhana. Hindari makanan ultra proses, seperti makanan dan minuman kemasan. Konsumsi makanan prebiotik yang merupakan makanan bagi bakteri probiotik (bakteri baik), sehingga jumlahnya bisa lebih banyak dibandingkan dengan bakteri jahat.
Gunakan Antibiotik dengan Tepat
Jika dikonsumsi berkepanjangan, antibiotik akan mengganggu ketidakseimbangan mikrobiota dalam tubuh karena tidak hanya membunuh bakteri patogen, melainkan mikroorganisme lain yang ternyata bermanfaat.
Pola Tidur Baik
Tidur dengan jumlah dan waktu yang sesuai akan meningkatkan keragaman mikrobiota.
Olahraga Teratur
Penelitian menunjukkan bahwa sembilan minggu latihan bersepeda dalam ruangan dengan intensitas tinggi akan membuat perubahan komposisi mikrobiota usus.
Mikrobiota Usus dan Penyakit
Penelitian terkait gut mikrobiota semakin banyak dilakukan, mengingat bahwa ketidakseimbangannya memiliki hubungan risiko dengan berbagai penyakit, antara lain:
Obesitas
Mikrobiota usus memiliki peran penting dalam pengaturan metabolisme energi dan penyimpanan lemak tubuh. Ketidakseimbangan mikrobiota, atau disbiosis, dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas.
Hipertensi
Mikrobiota usus juga terkait dengan regulasi tekanan darah dan disbiosis dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi, seperti memicu peradangan.
Diabetes Melitus
Gut mikrobiota yang tidak seimbang dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dan menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.
Kanker
Peradangan kronis dalam saluran pencernaan yang terjadi akibat disbiosis ketidakseimbangan gut mikrobiota dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker usus besar (kolorektal). Beberapa jenis bakteri, seperti Fusobacterium nucleatum, diketahui berhubungan dengan kanker kolorektal.
Penyakit Radang Usus
Mikrobiota yang tidak seimbang dapat memperburuk peradangan dalam saluran pencernaan, yang merupakan karakteristik utama dari IBD. Beberapa bakteri patogenik, seperti Escherichia coli dan Enterococcus faecalis, dapat memperburuk gejala peradangan.
Kesimpulan
Mikrobiota usus memiliki peran kunci dalam berbagai kondisi patologis. Ketidakseimbangan mikrobiota (disbiosis) dapat memicu atau memperburuk berbagai penyakit, baik penyakit metabolik, penyakit kardiovaskular, penyakit pencernaan, kanker, dan kondisi lainnya. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan mikrobiota melalui pola makan sehat, menjaga pola tidur dan berolahraga teratur menjadi penting untuk mencegah atau mengelola penyakit-penyakit tersebut.
Sumber:
Afzaal, M., dkk. (2022). Human gut microbiota in health and disease: Unveiling the relationship. Frontiers in microbiology, 13, 999001.
Christa, T. A. Mikrobiota Usus: Peran, Kesehatan, dan Implikasinya bagi Tubuh. - Link
Medical News Today. (July 12, 2022). What Are The Gut Microbiota and Human Microbiome? - Link